Minggu, 14 Desember 2014

pikiran yang bikin sakit

salam semesta,

3 bulan terakhir ini adalah moment yang berat yang pernah kualami selama hidup.
banyak sekali hal-hal yang kualami yang sangat menyakitkan dan mengguncang jiwaku.
bahkan aku pernah berada di titik yang rendah di mana aku enggan melakukan aktivitas apapun, hanya diam dan tidur saja.
sebelumnya aku tidak tahu bagaimana rasanya dikhianati oleh orang yang aku percaya,
selama ini aku  hanya membaca pengalaman oranglain tentang sebuah penghianatan.
jika saat membaca pengalaman orang yang sakit hati kemudian melakukan hal-hal yang di luar batas normal, tentunya saat itu kita akan mengatakan bahwa orang itu melakukan hal yang bodoh yang tidak seharusnya dilakukannya..
namun ternyata saat rasa sakit itu kita alami sendiri, maka kitapun jadi paham bahwa kesakitan itu bisa membuat diri melakukan hal-hal bodoh.

meskipun aku termasuk orang yang banyak membaca dan tahu banyak teori, namun ketika terjadi guncangan jiwa yang menyakitkan, semua seakan terlupakan.
so, pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana cara bisa mengatasi rasa sakit itu ?
kalo pengalamanku kemaren ya dengan jalan mengeluarkan semua kepedihan dan kekecewaanku dalam bentuk tulisan.
jadi, aku terus menumpahkan semua kesedihanku, kekecewaanku, kesakitanku itu dalam tulisan.
aku terus menulis, terus bertanya mengapa dan mengapa.
hingga akhirnya, aku capek dalam keadaan itu, dan semua perlahan hilang,
aku mulai mempraktekkan teori yang pernah kudapat dr J.Krishnamurti,
yaitu jangan biarkan pikiran terus merecoki atau intervensi.
pikiran harus segera dihentikan atas kasus kesakitan itu.
maksudnya, jangan dipikirkan lagi, stop saja pikiran tentang hal itu dan lanjutkan hidup.
ketika datang lagi intervensi pikiran itu, maka segera sadar dan katakan stop..
lama kelamaan semua akan kembali seperti semula.
karena yang bikin sakit itu ternyata pikiran yang mengintervensi diri.

dari pengalaman menyakitkan itu, aku mendapatkan pelajaran bahwa setiap hari aku perlu melatih diri untuk tidak diintervensi pikiran.
karena itu bisa berbahaya dan membuat diri semakin tersakiti.

terima kasih kepada para pembaca yang telah meluangkan waktu membaca blog ini..
semoga bermanfaat..

rahayu
,, (^_^),,








Rabu, 31 Oktober 2012

Bahagia dari dalam, derita bukan dari luar

salam damai selalu,

pagi menjelang siang ini, sungguh hal yang sedikit menyedihkan bagiku
biasalah, ga jauh-jauh masalah keduniaan.
Berawal dari niat tulus, aku nelepon mama,
karena badai Sandy yang sedang mampir di sana.
Bersyukur banget kalo di tempat mama hanya angin yang kencangm tidak disertai banjir.

Setelah sedikit lega, beralihlah pembicaraan kami ke arah lain,
mama cerita kalau si A sudah kaya raya sekarang, nasibnya bagus, karena anaknya sukses dan membelikannya rumah mewah .. bla bla bla..
si B juga sekarang udah kaya raya, sekarang pindah ke Muara Karang, beli rumah yang milyaran rupiah dan bla bla bla
si C, juga sering tour keluar negri, karena anaknya sukses dan memanjakannya
..
tebaklah, aku hanya bisa terpelongo mendengarnya.. HHHH
lagi-lagi itu..lagi-lagi itu..
mau sampe kapan menceritakan ttg hal-hal duniawi ?
sementara aku hanyalah seorang cleaning service, dan ga punya apa-apa buat mamaku
betapa sedihnya..iya kan ?
akhirnya, kututup pembicaraan kami dengan perasaan kacau balau.

kemudian, aku ada tugas mengantarkan barang ke daerah Nusa Loka
sepanjang jalan, dengan mengendarai motor bututku, aku nelangsa
memikirkan nasibku, rasanya hina banget ya.
mengapa ya aku ga dilahirkan jadi anak org kaya
mengapa ya aku ga kaya-kaya sekarang
kalo kaya, kan bisa membuat mamaku bahagia
bisa belikan tas senilai puluhan juta, bisa beliin rumah mewah,,
HHH.. airmataku terus nongkrong di pelupuk mata, hadeww.. perih deh rasanya,..

akhirnya aku sampe di kantor, kemudian mengeluarkan makan siang yang kubawa dari rumah.
setelah slesai makan, temanku telepon, dan tanpa sengaja aku bilang hari ini aku sedih.
Biasa, masalah dengan mamaku, tentang keduniawian, begitulah adanya antara mama dan akum ga jauh-jauh ceritanya tentang uang, kekayaan, kesuksesan, dan sejenisnya.. Temanku bilang, ga usah sedih, biasa mamak-mamak kan emang gitu. HHHH.. tapi aku ga mau kayak gitu ah, dan sepertinya sampe saat ini pun aku ga kek gitu, ga pernah milih teman, mau pemulung, mau dia artis, mau pejabat, sama aza di hadapanku, semua punya kelbihan dan semua punya kekurangan. Tidak ada yang lebih baik antara satu dengan yang lain, semua sama bagiku.

Nah, kemudian, aku baca-baca blog spiritual, dan pas membaca karangan Thubten Chodron tentang kebahagiaan dan penderitaan, membuatku sadar, dan mengerti. HHHH, bodohnya akuuuuu...
bahagia dan sedih itu kan adanya di dalam, aku yang buat sendiri
ngapain aku sampai sedih karena hal yang berasal dari luar, sampe sampe aku kecewa ama mamaku..
mengapa aku harus minta orang mengerti dan memahamiku, bukankah harusnya aku yang mengerti dan memahami org lain, dengan cara menyadari semua itu hanya semu belaka. Dan tidak usah terpengaruh oleh hal-hal di luar diriku. Selama merasa jadi cleaning service ini aku bahagia selama ini dan ga pernah kekurangan, terlebih ga pernah kekurangan udara buat bernafas dan air untuk minum, maka aku patut merasa sudah kaya melebihi kriteria kaya yang dibuat orang. iya ga ???
akhirnya aku lega, ah, aku ini memang bodoh..

Terima kasih kepada semesta yang segera membantu memberikan kesadaran kepadaku akan apa yang kualami ini. Aku sebenarnya sudah bahagia, karena bahagiaku ada di dalam dan berasal dari dalam diriku, aku bahagia melayani suami dan anak-anakku, aku bahagia bisa melayani komunitasku, aku bahagia walau sebagai seorang yang miskin aku masih selalu memikirkan org2 yg kekurangan yang lebih membutuhkan dariku, pokoknya aku bahagia, dan ga mau sedih lagi. Hal-hal di luar ga akan lagi membuatku ga berarti, aku akan berusaha ga menyalahkan hal-hal di luar diriku, aku akan terus membangun jiwaku supaya lebih bersih dan lebih bersih lagi.

salam apa adanya, pembacaku terkasih..

.. (^_^) ,,



Kamis, 18 Oktober 2012

Manipulasi demi gratifikasi

Salam damaiku selalu, pembaca terkasih..

hari ini kita melanjutkan kisah hidupku yang penuh warna pelangi ya

kemaren-kemaren, kisah balitaku berakhir sampai saat pertama masuk SD kelas 1 ya
waktu itu kan, aku pernah nangis di hari pertama karena tidak bisa membaca huruf
dan nangisnya ga yang keras-keras kayak balita zaman sekarang ya
HHHHH, ya,,karena memang kan waktu kecil, aku ini tabah.. jdi nangisnya sambil terisak2 aza

hari berikutnya di kelas satu SD, perlahan-lahan, ada semacam niat kuat dalam diriku tuk bisa memahami pelajaran yang diberikan ibu guru. Nah, semester pertama terima rapor, aku mendapatkan rangking 20. Saat itu jelas aza ga paham buat apa ada rangking. Belajar dan terus belajar sambil bermain tentunya, aku menikmati sekali.Tibalah saat semester kenaikan kelas, saat pembagian rapor, ternyata rangkingku ada di angka 6. Wah, seakan tak percaya, aku berlari penuh rasa haru dan memeluk papa, sambil memperlihatkan raporku. Terlihat senyum bahagia di balik kumis papa. Saat itu rasanya sangat menakjubkan, aku ingat sekali saat itu, papa mengelus kepalaku tanpa berkata sepatah katapun.

Dan kemudian aku naik ke kelas 2, di mana waktu itu mama sudah tidak mengantar kami ke sekolah, biasanya mama yang anter dan drop kami di sekolah, kemudian mama pulang dan sore harinya papa yang jemput. Namun kali ini setelah setahun lalu lalang. rumah dan sekolah, akhirnya aku dan abangku Wandy berangkat tanpa orangtua, waktu itu ongkos bemo per kepala Rp. 25, murah ya ? Setiap hari aku dan abang diberi uang jajan Rp. 100 termasuk ongkos pulang pergi naik bemo. Ada satu kisah luarbiasa saat duduk di bangku kelas 2, entah itu dikatakan tragis, memiluka, memalukan atau apalah, aku benar2 tidak mengerti waktu itu. Sebulan setelah mengikuti pelajaran di kelas 2, suatu hari ada anak baru namanya Anna yang diperkenalkan bu guru kepada kami.

Ternyata Anna ini seorng anak yang sangat jenius, sangat pandai, luarbiasa. Semua pelajaran yang diberikan guru, dapat dihapalkan luarkepala, sampai ke titik dan koma, bayangkan. Misalnya ada pelajaran yang harus kami catat dan dijadikan pekerjaan rumah, maka saat diminta maju ke depan, semua soal dan jawaban bisa disebutkan luarkepala. Kami sangat takjub dan semua guru sangat menyayanginya. Kebetulan, aku duduk tepat di bangku belakang Anna. Nah, waktu itu sedang trend pensil yang seperti pulpen, yang bisa diklik klik gitu. Pas waktu itu papa membelikanku satu pensil dan ternyata saat di kelas, pensil Anna persis sama dengan punyaku. Lalu aku bialng ke Anna, sambil memperlihatkan pensil kami yang sama, terlihat wajah Anna datar saja, tidak ada reaksi apapun.

Keesokan hari seperti biasa, proses belajar di kelas, saat aku mengeluarkan pensilku, langsung direbut Anna, sambil dia memasang muka marah. Anna mengatakan bahwa pensil yang kupegang adalah pensilnya, aku telah mengambil pensilnya. Waduh, betapa kagetnya diriku, saat itu juga aku meminta teman sebangkuku Rosyanti namanya untuk menjadi saksi bahwa kemaren dia melihat kalo pensil kami sama, kan. Namun, aku kurang beruntung saat itu, karena Ros tidak mengiyakan, hanya mengatakan tidak tau. Dan Anna mengancam akan melaporkan ke bu guru jika aku telah mencuri pensilnya. Bayangkan saya, betapa goncang batinku saat itu, saat dituduh sebagai seorang pencuri. Tanpa ingin memperkeruh masalah, kuserahkan pensilku kepada Anna. Dan sejak itu, gairah belajarku hilang, rasanya sangat tertekan, di kelas, aku hanya tidur dan memilih duduk di bangku paling belakang, paling pojok, di mana tidak terlihat oleh guru.
Di benakku saat itu, aku ini pencuri, dan aku tidak berani mengadukan perasaanku pada orangtuaku. Karena aku tidak mau menambah kesusahan mereka.

Kemudian, naik ke kelas 3, suasana hatiku mulai membaik, karena telah melewati liburan selama sebulan di desa kelahiran papa di Perbaungan. Dan guru wali kelas kami ibu Ernawati Ginting pun terlihat agak keibuan dan baik hati. Semester pertama, aku masih berada di rangking 10 besar, terus belajar dan belajar. Hingga saat hampir ujian kenaikan kelas, tiba2 saja, salah satu teman kelasku yang notabene orang kaya, namanya Lisa. terkena usus buntu dan dibawa operasi ke Singapore. Kalo ga salah, ada satu dua mata pelajaran yang tidak diikutinya. Setelah beberapa minggu, tibalah saat pembagian rapor, satu persatu kami dipanggil ke depan. Aku ada dinomer 7, dan kulihat rangking 7 ku ada bekas coretan dari angka 5, entah mengapa, langsung kuingat2 siapa yang ada di posisi 5, ternyata Lisa, si anak orang kaya yang habis operasi di Singapore. Sehari sebelumnya, kulihat memang Lisa membawakan oleh-oleh buat bu guru Ernawati. Dan kemudian aku menuju ke bangku nya Lisa dan meminjam buku rapor nya, ternyata rangking 7 yang ada di dia dicoret jadi 5, dan kulihat penjumlahan rata-rata rapor ku lebih tinggi darinya. Seketika itu kembali aku terpukul. Bayangkan saja, anak umur 10 tahun, mengalami tekanan dan penipuan hanya karena si bu guru diberikan gratifikasi oleh anak orang kaya, sehingga ketidakadilan yang kuterima.

Waktu itu tentu saja aku tidak bisa berbuat apa-apa, hanya kupendam sendiri, dan sejak saat itu, segala kebaikan bu guru hilang di mataku, selama ini, ibu guru yang kukagumi karena kehangatan dan kesabarannya luluh sudah..

sekian dulu ya, sahabatku..
kali lain akan kuceritakan kembali langkah-langkah yang telah kulalui hingga menjadi damai seperti saat ini.


salam apa adanya dalam pelangi semesta
,, (^_^) ,,
  

Rabu, 22 Agustus 2012

Aku si balita tabah


Salam bahagia slalu,
Rasanya udah hampir 3 tahun aku punya blog..
Tapi perasaan, isinya kurang rasa ya.. (^^)
Pas duduk-duduk tadi, akhirnya kuputuskan untuk memulai sesuatu
Mulai saat ini, detik ini..
Aku akan berusaha menyajikan kisah hidupku apa adanya
Jadi kalo diibaratkan, seperti sebuah buku harian..
Aku akan berusaha berbagi kisah apa yang telah kualami..
Bagaimana aku bisa sampai dan masih bernafas hari ini (^_^)
Semoga pembaca yang berkunjung ke blog ini..
Dapat ikut merasakan berbagai perasaanku, entah itu manis maupun pahit
Semua adalah proses yang telah kujalani selama ini..
Selamat mengikuti episode demi episode ya..

Namaku Huang Shu Shu.. itu aslinya ya.. terlahir di hari anak 40 tahun yang lalu
Kisah kelahiranku ini sangat unik sebenarnya,,
Adalah masa-masa itu, keadaan orangtuaku sangatlah memprihatinkan.
Mereka tinggal di sebuah tempat kost yang sangat sederhana, saat mengandungku itu, mama juga sedang menyusui abangku Andy.
Beberapa tahun yang lalu, mamaku pernah menceritakan bahwa, sebenarnya kelahiranku ini tidaklah diharapkan, alias tak terduga. Ditengah keadaan ekonomi dan situasi politik yang tidak nyaman, mama mengetahui dirinya mengandung lagi saat sudah memasuki usia kandungan 5 bulan. Selama ini ternyata, mama telah seringkali melakukan pembatalan terhadap pembuahan di rahimnya, jdi kalo dihitung2, mungkin aku ini anak yang ke sekian belas. (^_^)
Proses kelahiranku dibantu seorng bidan, dan sangatlah rumit, sehingga menyebabkan trauma mendalam bagi mama untuk memiliki keturunan berikutnya. Karena trauma melahirkan diriku, kemudian mamapun memutuskan steril, yang kebetulan saat itu ada program KB gratis, salah satunya adalah steril pembuahan bagi rahim wanita.

Sebenarnya kehidupan mama semasa muda juga sangat menyedihkan, di mana saat usia 13 tahun, beliau telah ditinggal wafat ibundanya tercinta, sehingga mereka hampir tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, yang kebetulan pun sejak nenek meninggal, kakek tidak lagi pernah menikah. Kakekku adalah seorang tukang kayu, membuat perabotan rumah tangga.Demikian sekilas informasinya (^_^)

Kembali lagi ke cerita tentang diriku ya, nah, ternyata, kata mama, aku ini ga suka minum susu, jadi sejak 5 bulan terlahir ke dunia ini, minumnya hanya air putih dan teh manis saja.. keren juga ya. Nah, waktu terus berlalu, hingga saat usiaku menginjak sekitar 3-4 tahun, kedua orangtuaku merantau ke ibukota, yang kebetulan pamanku, adek mama, menjadi manajer yang sukses kehidupannya di ibukota ini. Namun mama papa tetap saja kos di tempat sederhana sambil terus mencari kerja untuk bertahan hidup. Demikian susahnya kehidupan kami, sampai-sampai setiap hari harus minta tolong ke warung nasi agar pembayaran makanan boleh belakang hari. Saat itu harga sepiring nasi plus kuah sayur asem Rp. 25. 

Dan yang luarbiasa, kata mama, aku ini tidak pernah rewel semasa kecil. Salah satu anak yang tabah dan ga nyusahin orangtua. Coba bayangkan, setiap hari makan hanya sekali, cukup jam 11 siang makan nasi plus sayur asem, sampe keesokan hari, aku tidak pernah nangis kelaparan atau apapun yang bisa membuat gelisah orangtuaku. Dan hal ini baru saja kuketahui 5 tahun terakhir ini..
Saat aku tau bahwa aku ini sangat sabar, kuucapkan puji syukur kepada Sang Maha Tunggal, pemelihara semesta alam ini, betapa bahagianya aku bisa terlahir dengan sebuah kepribadian yang sederhana dan luarbiasa buat takaran seorang balita.. sungguh luarbiasa rasanya, pembacaku.. aku sungguh merasa sangat terberkati terlahir ke dunia ini, walau dalam kondisi yang apa adanya.. (^^)

Ah, mungkin ada di antara pembaca yang menganggapku besar kepala, namun sebaliknya yang kurasakan hanya berkat luarbiasa, tidak lebih dari itu dan tidak ada yang lain. 

Demikianlah kemudian hari demi hari kami jalani, hingga akhirnya papa mama memutuskan kembali lagi ke daerah meninggalkan kerasnya ibukota. Saat itu usiaku 6 tahun, dan kami menumpang tinggal dan hidup di rumah kakek, bersama beberapa keluarga yang lain. Aku ingat, kami tidur di atas loteng yang gelap, di bawah atap seng, karena memang hanya di sana tempat yang memungkinkan di rumah kakek. Semua ruangan di rumah sudah ditempati saudara2 mamaku yang juga sudah berkeluarga, kalo tidak salah ada 4 keluarga di rumah kakekku itu. Tidak pernah aku rewel maupun nangis, aku hanya diam dan ke mana-mana hanya mengekor mamaku saja. Beberapa waktu lamanya aku tinggal di sana, dan suatu hari, pas akan menyebrang ke lapangan bola, entah mengapa, sebuah vespa menghantamku, sehingga tubuh mungilku terlempar dan aku pingsan seketika. Mama yang sedang berdiri di depan pintu berteriak histeris. Aku tidak ingat siapa yang menggendongku ke dalam rumah, meletakkanku di atas kursi, hingga aku sadar kembali. Saat itu dari hidungku bercucuran darah, dan sejak itu, hingga 20 tahun kemudian, aku selalu mengalami mimisan, secara tiba-tiba, entah itu kala keadaan dingin, atau sedang bermain atau saat panas terik, maka selalu ada darah mengalir dari hidungku..
Setahun kemudian, kakek menjual rumah yang di tempatinya, dan mama pun mendapatkan bagian dari penjualan rumah, sehingga kami bisa membeli sebuah rumah sederhana ukuran 4 x 9 m di daerah pinggiran kota. Waktu itu harga rumah Rp. 500.000.

Saat itu usiaku dah hampir 7 tahun dan saatnya masuk sekolah dasar. Waktu itu mama mendaftarkanku pada sekolah terbaik di daerahku, sebuah sekolah Katolik dengan iuran sekolah yang tergolong mahal, karena keadaan ekonomi papa yang pas-pasan, jatah sekolahku masuk sore hari bersama abangku Andy. 
Jadi SD kami itu ada 3, SD 1 dan 3 itu sekolah pagi, buat anak2 orang kaya dan mampu, sedangkan  sekolahnya mulai siang hingga sore, dan diperuntukkan kalangan menengah ke bawah. Ini jelas kok, sudah kuperhatikan kondisi teman2 ku saat itu. Biasanya para anak orang kaya, mereka rata2 mampu masuk Taman Kanak2 sebelum memasuki sekolah dasar, sementara bagi kami, cukup langsung saja masuk ke SD nya. Jadi kebayang kan, aku ini belum mengenal huruf samasekali.
Kejadian hari pertama masuk sekolah, aku memakai baju merah marun pemberian tanteku, berhubung badanku yang tinggi besar, maka aku di tempatkan bu guru di barisan paling belakang.     

Nah, aku ingat sekali, saat bu guru memperkenalkan diri, kemudian berjalan menuju masing2 kami, sambil bertanya, apakah ada yang telah mengenal huruf. Saat bu guru bertanya padaku sambil memegang penggaris kayu yang panjang, entah mengapa aku langsung menangis. Bu guru menuliskan huruf A di papan tulis, dan aku samasekali ga tau itu huruf apa.. dan ibu guru bertanya dengan nada tinggi mengapa aku menangis??, dan aku hanya sesugukkan tidak bisa menjawab. Itulah pengalaman hari pertamaku di kelas, hanya sekitar 2 jam kalo tidak salah ingat. Kemudian saat dibubarkan kelasnya, aku berlari kencang ke arah papa dan memeluk beliau dengan erat sambil terus mengeluarkan airmata. Papa bertanya mengapa aku menangis, namun aku hanya diam dan diam saja. HHHH... seru ya ???

Segini dulu ya, pembacaku yang kukasihi..
Besok akan kulanjutkan lagi kisah hidupku ini..
Terima kasih telah mampir dan menyempatkan diri membaca tulisan ini ya

salam pelangi nusantara
(^_^)

Sabtu, 07 April 2012

Tulus tetap jawara

Salam pelangi nusantara kita,

ada 4 deklarasi yang kusaksikan, 3 lewat live streaming dan satu lagi kuhadiri langsung.
dan tebaklan, kawanku, tetap kurasakan hingga saat ini, belum ada yang mampu memenangkan rasa kebersamaan kami dalam segala kesederhanaan yang dibangun dengan segala setulusan.

cerita apa sih in ???
pasti ada yang bertanya-tanya bukan?
jadi, begini, pembacaku terkasih,
seperti beberapa bulan yang lalu, pernah kuceritakan tentang deklarasi daerah kami yang penuh semangat perjuangan dalam membangun kembali nilai-nilai luhur berbudi pekerja dalam kearifan lokal di nusantara ini, di mana saat itu aku sempat merasakan sangat sederhananya kami dibandingkan dengan daerah lain yang menyelenggarakan deklarasi di tempat mewah, hotel berbintang lima.

Saat kuikuti, tenyata memang Tuhan itu Maha Adil, dalam segala kemewahan deklarasi di daerah lain, tdak kutemukan sebuah spirit kebersamaan dan ketulusan, yang terlihat adalah kaku dan dingin, tanpa kesan apapun. Sampai saat ini, masih kunilai, bahwa acara yang kami selenggarakan dalam kesederhanaan deklarasi daerah kami tetap yang terbaik dan sangat berkesan, sangat mengharukan, sangat membangkitkan semangat tuk berbakti bagi nusa bangsa dengan mengorbankan jiwa dan harta kami.

ternyata ..
jelas kulihat, bahwa kemewahan yang ditampilkan orang-orang, terkadang menghilangkan makna yang ada, dan kesederhanaan yang kami tampilkan, yang mendapat cemooh satu dua pihak, karena ketidakcanggihan IT dan sempitnya tempat, ternyata justru kesederhanaan itu yang menghasilkan sesuatu yang luarbiasa hebat.

Aku tetap ingin menjadi jawara di nusantara ini, tetap kami ingin menjadi yang terbaik, walau banyak pihak yang selalu mencari-cari kelemahan kami. Mereka lupa bahwa Tuhan itu Maha Adil, Tuhan Maha segalanya.. (^_^)

Ah..
tumpah sudah unek-unek ini,
segala rasa syukur yang kunikmati detik demi detik
rasa nasionalisku sebagai warga Indonesia yang menggelora..
ketulusan tetap akan menjadi jawara, di manapun berada..

salam damai selalu ya
maap banget kalo tulisannya agak ga berasa.. HHH..
tetap semangat ya..

,, (^_^) ,,

Rabu, 04 April 2012

Cintailah Agung-ku

Salam damai selalu bagi kita,

sebenarnya udah beberapa minggu ini, aku ingin sekali menulis, dan berbagi, namun karena tidak ada spirit, makanya beranda rumah ini kosong selama hampir 40 hari lamanya,, (^_^) ,,

hari ini, aku ingin sekali menulis tentang pemikiran manusia, ini pun hasil analisaku terhadap beberapa orang dengan beberapa kondisi.
cerita ini berawal dari perbincanganku dengan sahabat terbaikku, Agung. Saat itu, dalam kelompok belajarnya, selalu ada pertanyaan, kapan mereka bisa wisata keluar. Selalu itu yang dipertanyakan. Nah, pembacaku terkasih, permasalahan sahabatku itu dalah pada masalah biaya. Jika, diadakan wisata keluar, apakah para orangtua kelompok belajar mau mengeluarkan dana untuk itu, sementara seperti keadaan yang ada saat ini saja, kadang-kadang masih terbentur dengan ongkos transportasi.

Kucoba cari tau apa penyebabnya, ternyata adalah mereka sering melihat kelompok belajar yang lain mengadakan wisata belajar keluar, di mana setelah kuketahui mereka adalah kelompok belajar dengan para orangtua yang mapan, dan sanggup mengeluarkan ratusan ribu rupiah buat biaya transportasi dan makan anak-anaknya, sementara kelompok belajar sahabatku sebaliknya. Kemudian aku berpikir lagi, apakah sebenarnya yang diinginkan orangtua bagi anaknya ?

Mengapa tidak ditanamkan moral dan etika yang baik dalam keluarga, daripada hanya memikirkan hal-hal duniawi seperti wisata jalan-jalan itu? Apakah ada hal yang tidak berkenan dari para orangtua atas apa yang telah sahabatku lakukan ? Ya begitulah ternyata manusia, kadang mereka hanya melihat satu sisi saja, mereka bahkan tidak mau mehamai bahwa dalam mengelola sebuah kelompok belajar, itu dibutuhkan dedikasi tinggi, bukan hanya sekedar saja.

Jujur saja aku sangat prihatin dengan keadaan anak-anak dalam kelompok belajar yang sepertinya kurang mendapat didikan etika dari orangtua mereka, sementara orangtua mereka malah menuntut kepada orang lain agar mau memenuhi keinginan duniawi mereka. Jika memang orangtua ingin membawa anaknya wisata jalan, bukankah bisa dilakukan sendiri bersama keluarganya, mengapa harus membebankan biaya tersebut kepada oranglain? (^_^)

Aku sangat bahagia memiliki seorang sahabat seperti Agung, telah hampir 17 tahun lamanya kami bersama, dan sangat jarang menemukan orang yang bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang diembannya secara sukarela, tanpa pamrih. Jarang sekali orang yang mau mengorbankan harta dan jiwa mereka bagi kemakmuran dan kebahagiaan oranglain, tapi tidak dengan sahabatku ini. Dia selalu saja memikirkan kepentingan oranglain di atas dirinya sendiri, terkadang bahkan dia rela kelaparan demi menyisihkan uang yang dia punya buat kelompoknya. Luarbiasa bukan ???

Semoga Tuhan semesta alam selalu memberikan yang terbaik buatnya dan selalu mencintainya sampai kapanpun.

Pembacaku terkasih, 
bagi kalian yang memiliki anak, peliharalah mereka dengan mengajarkan akhlak yang mulia dan etika yang baik dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Mohon jangan membebankan apa yang kalian inginkan ke oranglain, jika kalian memang tidak mampu melakukannya sendiri.
Mulailah hidup dengan segala keikhlasan dan niat untuk membuat anak-anak kita mempunyai budi luhur, berbudi pekerti yang baik. Jangan memanjakan anak kita dengan kemewahan dan jalan-jalan yang membuai, jika ingin jalan-jalan, buatlah sebuah program yang bisa menambah pengetahuan dan pengalaman berharga bagi mereka.

Sampai jumpa di lain cerita ya

salam pelangi nusantara kita

,, (^_^) ,,

Bahagia dalam sederhana

Salam pelangi nusantara,

Terima kasihku dan sujud syukur selalu kupanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan semesta alamku. 
Entah benar atau tidak, jika rasa terima kasih dan syukur ini ada kaitannya dengan masalah duniawi.
Ingin sekali rasanya diri ini selalu bersyukur dalam hal apapun, namun dalam tulisan kali ini, syukurku yang ada terkait dengan masalah duniawi.

Alkisah, perjalanan hidupku telah memasuki tahun ke 40 di dunia ini, kalo ada grafik yang menggambarkan, tentulah perjalanan itu ada naik turunnya. 
Jika orang-orang luar terutama pihak sanak keluarga memandang kehidupanku, tentulah mereka akan memasukkanku dalam kategori menengah ke bawah, dan jika bisa lebih pas nya, ekonomi lemah banget deh (^_^)


Namun, entah mengapa, semua bisa kulalui dengan sabar dan ikhlas, walau sebagai manusia normal, ada kalanya ingin juga merasakan kehidupan kalangan atas. Waktu bulan Oktober 2011, saat menghadiri pemakaman salah satu pamanku, Hendrik, aku bertemu dengan sanak keluarga pihak mama. 

Memang selama ini, aku selalu berusaha ga terlalu dekat dengan sanak keluarga, disebabkan keadaan ekonomiku, entah itu sebenarnya baik atau kurang baik, namun aku hanya ingin melindungi keluargaku dari hinaan orang. Apalagi sampai ada yang berpikir jika kami hanya akan menjdi beban bagi keluarga kaya itu.. (^_^). Nah di pertemuan itu, aku bertemu dengan salah satu adek mamaku bernama Hendra, dengan penuh hormat kusapa beliau sambil menanyakan kabar. Kemudian, tebaklah, pertanyaan-pertanyaan dari pamanku dan juga statementnya yang begitu merendahkanku. Beliau bertanya, dengan apa aku datang, aku bilang naik motor bututku, kemudian katanya, kan itu jauh, dan kujawab, biasa saja, kalau masih bisa dijangkau dengan motor, bagiku itu tidaklah terlalu jauh dan tidak ada masalah. Lalu apa katanya padaku, kawan? Wah, kok kehidupanmu sangat menyedihkan dan susah ya ? Aku sempat tersenyum, dan kutanyakan kembali, apa kriteria dia mengatakan kehidupanku susah? apakah hanya karena aku hanya mampu membeli sebuah motor butut, sementara semua anak-anaknya punya mobil mewah? Lalu kulihat ke wajah anak-anaknya, semua suram, tidak ada tampak wajah bahagia di sana, sementara, sepupu-sepupuku mengatakan bahwa aku makin cantik dan seksi saja, itu setelah mereka bertahun-tahun tidak pernah bertemu denganku. HHHHH

Di sanalah kupetik sebuah hikmah dan pelajaran yang sangat berguna, bahwa dengan segala keikhlasan dan kesabaran menjalankan kehidupan sederhana ini dengan bahagia, akan terpancar sinar bahagia pada wajah dan kepribadian kita. Sejak itu perlahan-lahan, keajaiban datang kepadaku, aku bisa menghadiahkan putriku Ruh sebuah perjalanan wisata ke candi Borobudur di Jogjakarta, juga buat putra sulungku hadiah wisata ke pulau Dewata, di mana saat itu banyak sekali yang dipelajarinya di sana. Perjalanan yang kulakukan bersama anak-anakku, bukan hanya sekedar saja, namun adalah untuk belajar dan mendapatkan suatu hikmah tentang semesta alam.

HHH, sampai hari ini, aku selalu berusaha bersyukur dan terus bersyukur atas udara yang kuhirup, atas semua kebaikan Tuhan semesta alam, dan setiap detak jantungku adalah nikmat dan bahagia tak terhingga.

Semoga aku akan selalu menjadi seorang hamba yang bersahaja, tetap menikmati hidup dalam kesederhanaan, tetap menjalankan nilai-nilai luhur semesta alam dalam kebijaksanaan.

Terima kasih pembacaku yang setia, atas kesempatan meluangkan waktu di beranda pelangiku.


,, (^_^) ,,